Iklan Google
HONG KONG – Begini Kronologi lengkap Penangkapan Percil dan Yudho
saat tampil di Acara “Guyon Jowo maton Bersama”
“Pagelaran itu sempat
berlangsung selama satu sesi, setelah pihak imigrasi Hong Kong sebanyak 10
orang menunggui sejak pagi. Bahkan saat masuk di Hong Kong pada tanggal 2
Februari, kedua orang seniman tersebut tidak bermasalah di pintu imigrasi
bandara Hong Kong.
Namun, usai sesi pertama
digelar, petugas imigrasi Hong Kong disamping mengamankan panitia, juga membawa
kedua seniman tersebut untuk diinterograsi terkait dengan legalitas
keimigrasian dari terselenggaranya acara yang melibatkan warga asing di Hong
Kong” begitulah inti dari penjelasan yang diberikan oleh Andys,
Selaku panitia penyelenggara
konser “Guyon Jowo maton Bersama” yang mendatangkan dua orang seniman komedi
Cak Percil dan Yudho pada Minggu 4 Februari kemarin.
Insiden tersebut sempat menjadi viral di sosial media, terlebih
lagi sampai dengan siang hari ini sejak peristiwa penangkapan tersebut terjadi,
Andys tidak bisa dihubungi oleh siapapun.
Setelah menunggu lebih dari 12
jam, akhirnya, ApakabarOnline.com
terhubung dengan Andys dan mendapat keterangan yang gamblang mengenai insiden
tersebut.
Berikut kutipan wawancara jurnalis ApakabarOnline.com dengan Andys Siang tadi : Inisial (AK : ApakabarOnline.com) (AN : Andys)
AK : Bagaimana persisnya kronologi insiden penangkapan yang
tersiar disosial media kemarin siang ?
AN : Awalnya tidak ada apa-apa, kedatangan mereka di Hong Kong
sudah sejak tanggal 2 kemarin, saat masuk Hong Kong juga tidak ada masalah.
Giliran acara yang dimulai jam 10 berlangsung, petugas imigrasi datang jam
12:40 sebanyak 10 orang.
Mereka sebenarnya mengikuti acara tersebut dari jam 10, memantau
acara kita ini untuk bahan wawancara nanti. Jam 12:40 itu mereka menghubungi
pengelola gedung, lalu minta dipertemukan dengan panitia.
AK : Ketika petugas masuk menjadi penonton, panitia ada yang
tahu gak ?
AN : Gak ada yang tahu. Jadi intinya mereka sudah ada didalam
ruangan, dan sepertinya membawa penterjemah, sehingga mereka tahu pasti apa
yang terjadi selama acara itu. Itu yang oleh mereka dijadikan sebagai bukti
saat mengointerograsi saya sampai jam 1 malam tadi.
AK : Setelah dilakukan penangkapan, bagaimana selanjutnya dengan
acara tersebut ? Bubar, atau bagaimana ?
AN : Setelah saya dan artisnya dibawa, banner dicopot. Tapi atas
ijin imigrasi, acara boleh terus dilakukan sampai jam sewa gedung habis. Jadi
sesi kedua, diisi dengan tausiyah. Hanya saja, bannernya dicopot, dibawa ke
imigrasi sebagai bukti.
Kebetulan ada satu orang lagi yang tidak ikut terciduk, yang
bisa ngisi tausiyah. Meskipun sebenarnya, acara tausiyah tersebut tidak ada
dalam rencana, berhubung terjadi insiden penangkapan, akhirnya untuk mengisi
sesi kedua diisi dengan acara itu.
AK : Pertanyaan apa saja yang ditanyakan petugas ?
AN : Ada 4 pertanyaan, yang mewakili 4 pasal yang dituduhkan ke
saya sebagai pelanggaran. Apakah kamu tahu kalau kamu sudah membawa pelancong
untuk perform disini tanpa ijin,
Apakah kamu tahu sebagai domestic helper tidak boleh melakukan
pekerjaan lain diluar kontrak yang telah kamu tanda tangani dengan majikanmu
itu, apakah kamu tahu, bahwa menyewa gedung dengan mendatangkan orang asing itu
sudah melanggar, apalagi memperkerjakan mereka.
AK : Apakah ada banttuan hukum yang mendampingi anda bertiga ?
AN : Tidak, saya menghadapi sendiri dan menjawab sendiri.
AK : Bagaimana dengan pertanyaan yang diajukan ke Percil dan
Yudho ?
AN : Saya tidak tahu, sebab saat di interograsi, kita diruangan
sendiri-sendiri.
AK : Bagaimana nasib Percil dan Yudho sekarang ?
AN : Mereka sampai sekarang masih ditahan di Imigrasi. Sebab
kata petugas imigrasi, dikhawatirkan selesai mengisi acara itu, mereka ada misi
lain, bekerja atau apa. Pemeriksaannya lebih detail, bahkan uang, cincin, atau
apalah semuanya lebih detail. Tidak seperti saat memeriksa saya yang hanya
dokumen saja.
AK : Bagaimana komunikasi anda dengan kedua seniman tersebut
setelah diciduk imigrasi ?
AN : Saya tidak bisa lagi berkomunikasi, mereka dijaga ketat, ke
kamar mandi saja mereka dikawal ketat. HP mereka juga di tahan. Saya saja
kemarin baru boleh pegang HP setelah selesai dilakukan pemeriksaan.
AK : Selama dilakukan pemeriksaan, bagaimana sikap imigrasi Hong
Kong ?
AN : Mereka sopan, ramah, kita mau makan apa juga ditanya.
Mereka tetep respek dengan kebutuhan kita. Kita kedinginan juga
diambilkan selimut. Asal kita tidak berbelit belit. Tapi kalau kita
berbelit-belit, ya pasti akan disikapi dengan nada tinggi.
AK : Keputusan apa yang diberikan oleh Imigrasi untuk Andys ?
AN : Belum tahu, pemeriksaannya sudah selesai, saya disuruh
pulang ke majikan, tapi saya dikasih surat oleeh imigrasi yang intinya saya
menjadi tahanan luar selama satu bulan. Dan nanti saya harus ke imigrasi lagi
pada tanggal 2 bulan depan.
Jadi apakah kan dideportasi, dipenjara, itu baru ttahu nanti
bulan depan. Jadi kalau saran pak Andry (Konsul Imigrasi KJRI Hong Kong) itu
katanya gak papalah, ikuti aja arahan mereka.
AK : Jadi Andys sudah ngasih tahu KJRI, apa saran KJRI ?
AN : Sudah. Sarannya suruh mengikuti saja apa yang diperintahkan
mereka. Jadi sepertinya ada yang mengabarkan ke KJRI tentang penangkapan saya
ini sebelum saya sempat memberitahu KJRI.
Jadi, Mbak Nur dan Mbak Nurul itu yang menghubungi. Karena
posisinya saya tidak bisa pegang HP. Baru pagi ini saya bisa merespon informasi
yang masuk ke HP saya.
Seharusnya kemarin saya harus menghunungi KJRI, biar kalau ada
apa-apa diketahui sejak awal, tapi berhubung keadaan, HP saya ditahan, akhirnya
mereka yang memberitahukan duluan.
AK : Sempat bertanya ke Imigrasi gak, tentang apa ending
keputusannya untuk Andys dari Imigrasi Hong Kong ?
AN : Sempat, tapi jawabannya, tunggu selama sebulan ini. Nanti
apakah kamu akan ada denda atau sangsi lainnya, keputusannya tunggu nanti,
keputusan hakim. Tapi yang jelas imigrasi Hong Kong bilang akan membantu saya
menyampaikan kepada hakim, bahwa selama acara yang diselenggarakan kemarin
berlangsung, saya benar-benar tidak tahu kalau saya melanggar hukum.
Dan saya juga dikasih tahu, harus berbicara ke Hakim, bahwa
sekarang yang saya lakukan kemarin itu melanggar hukum. Dan lain kali tidak
akan seperti itu lagi. Itu nasehat imigrasi Hong Kong ke saya.
AK : Terkait dengan tiket pulang Percil dan Yudho, bagaimana ?
AN : Seharusnya pulangnya hari ini jam 9. Sebelum keluar dari
imigrasi saya sempat bertanya ke petugas imigrasi bagaimana kedua teman saya
tadi. Seharusnya sesuai tiket mereka besok pagi harus pulang.
Tapi jawaban imigrasi, kamu tidak usah khawatir, nanti kita akan
memulangkan mereka. Mereka harus menginap disini dulu karena kami belum selesai
menjalankan pemeriksaan. Yang pasti mereka aman disini, cukup makan, tempat
beristirahat juga aman, karena besok akan dilanjutkan pemeriksaan.
AK : Bagaimana respon majikan Andys ?
AN : Kemarin saya sempat dibawa pulang ke rumah majikan untuk
mengambil dokumen paspor dan kontrak kerja saya dengan dikawal 5 Polisi.
Majikan saya diinterograsi. Saya juga terbuka dengan majikan saya kalau saya
punya kegiatan ini, menyelenggarakan ini,, bergerak di bidang ini, saya selalu
cerita.
Mereka menginterograsi majikan saya, selama ini kerja saya
bagaimana, hari apa libur saya, apa kegiatan saya dan lain sebagainya. Sekitar
1 jam interview sama majikan.
Bukan Hanya Ustad, Seniman Asingpun Kalau Masuk Hong Kong Tanpa
Ijin Akan Di Tangkap
Pelajaran berharga dari insiden yang ini, menurut Andys adalah
siapapun orang asing yang datang ke Hong Kong, baik itu ustadz, seniman,
motivator bisa ditangkap. Menurut pengakuan Andys diakhir wawancara, dia
mengajak kepada seluruh teman-teman, terutama yang memiliki organisasi, kalau
mau mengadakan acara yang baik dan benar itu seperti apa, belajarlah dari
kejadian ini.
Usai peristiwa ini, Andys mengajak seluruh komunitas pekerja
migran di Hong Kong untuk mematuhi prosedur saat menyelenggarakan acara apapun,
utamanya yang melibatkan kedatangan orang-orang dari luar Hong Kong.
Disamping itu, legalisasi Organisasi pekerja migran di Hong Kong
juga sangat penting artinya demi legalitas dimata hukum Hong Kong. Sebab, Andys
melihat, sebagian besar organisasi pekerja migran di Hong Kong tidak
mengantongi lisensi.
Andys sempat menyesalkan, beredarnya pemberitaan perihal
peristiwa ini tanpa mengkonfirmasi, sebab bagaimanapun juga akurasi informasi
hanya dari Andys sebagai sumber utama.
Sumber : apakabaronline.com
loading...
Iklan Google