Iklan Google

Tak heran kasus ini mengundang banyak perhatian di media maupun media
sosial di Argentina. Di Argentina, kasus membawa anak di luar pengasuhan
dianggap kejahatan serius.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut, kasus penculikan gadis
cilik berkebangsaan Argentina, Alum Langone Avalos (7), adalah kasus yang spesial. Hal
itu didasari atas tiga alasan.
Ketiga, kasus ini spesial karena berhasil
mempertemukan Alum dan ibunya yang terpisah sejak Juni 2017 lalu. Apalagi
pertemuan tersebut terjadi di Jakarta.
Pertama, kasus penculikan Alum ternyata dilakukan ayah kandungnya
sendiri, yang tidak memiliki hak asuh, bersama rekan wanitanya, terjadi di
Argentina.
"Ini isu sensitif di Argentina," ujar Tito saat konferensi pers di Mabes
Polri, Jakarta Selatan, usai menerima kedatangan Dubes Argentina Martin
Costanzo, Kamis (8/2/2018).
"Kemudian yang kedua ini menjadi spesial
karena anak ini sudah dibawa ke beberapa negara mulai dari Bolivia, Brasil,
Ethiopia, ke Malaysia, ke Indonesia," jelas Tito.
Menurut Tito, sang ibu sempat menghubungi
otoritas di beberapa negara yang sempat disinggahi Alum. Namun, tidak ada
respons yang cukup.
Dia pun akhirnya mengetahui bahwa Alum sedang
berkunjung ke Indonesia dan menghubungi pihak otoritas
Indonesia. "Mereka sebetulnya pesimis. Ini mungkin juga tidak direspons,"
ungkap Tito.
Akan tetapi, di luar dugaan, kepolisian
Indonesia merespons cepat hal tersebut. Dengan kerja sama yang baik antara
interpol, Polda Sulawesi Selatan, dan Polres Tanah Toraja, Alum berhasil
diamankan pada 6 Februari 2017.
"Jadi kasusnya sendiri ramai dibicarakan
di Argentina, respons cepat kepolisian dan pemerintah Indonesia juga ramai
dibicarakan, ucapan terima kasih yang luar biasa," papar Tito.
Mantan Kapolda Papua itu juga menambahkan
bahwa saat ini media sosial dan media mainstream Argentina ramai
membicarakan Indonesia terkait kasus Alum.
Sumber : liputan6.com
BERITA TERBARU : VIDEO - Bupati Tolitoli dan Wakilnya Bertengkar di Lokasi Pelantikan Pejabat
loading...
Iklan Google